Gereja
yang Bersedia Keluar dan Menyapa
P
|
ersekutuan dengan Allah mendorong gereje untuk
keluar dari dirinya sendiri,melewati
lorong-lorong kehidupan untuk merangkul semua orang,dan menjumpai mereka yang
kecil,lemah, miskin, tersingkir dan yang terabaikan. Kepada siapa pun yang
dijumpai, Gereja diutus untuk membawakan sinta kasih dan kegembiraan,perdamaian
dan keadilan,persatuan dan persaudaraan sejati. Pintu Gereja terbuka untuk
siapa saja,Gereja adalah rumah bagi semua orang. Di dalam Gereja Kristus tidak
ada orang asing,karena semua orang adalah saudara.
Dalam menjalankan perutusannya untuk mencari dan menjumpai orang lain dan
dunia sekitarnya Gereja berupaya menampilkan wajah Allah yang maharahim dan berbelas
kasih,peka terhadap bimbingan Roh Kudus untuk selalu menyadari misteri Ilahi di
tengah segala kenyataan dan peristiwa yang terjadi. Roh Kudus menjadi daya
kekuatan bagi kita untuk memantapkan iman, meneguhkan harapan akan masa depan
yang lebih baik, dan memancarkan kasih yang mempererat tali persaudaraan antar
semua orang di mana Allah menjadi segala bagi semua.
Agar dapat melaksanakan perutusan tersebut, Gereja harus bersedia membarui
diri terus menerus dalam bimbingan Roh kudus, dan membenahi tata organisasinya.
Gereja jadi bermakna bagi dunia dewasa ini dan tidak kehilangan
kredibilitasnya. Kehadiran dan pelayanan Gereja semakin berbuah suka cita bagi
siapa saja dan apa saja. Pembaruan diri Gereja semakin berdampak, bila para
gembala menjadi teladan dalam pelayanan bagi seluruh umat.keteladanan para
pemimpin yang sederhana membangkitkan harapan akan kehidupan yang lebih
bermutu. Pendidikan nilai dan suara hati yang dilakukan sejak dini mewujudkan
dalam Gereja yang merangkul setiap perbedaan demi persaudaraan sejati.